Fokus ke investasi hijau dalam menghadapi krisis akibat COVID-19 bukan hanya berpotensi menciptakan jutaan pekerjaan dalam jangka panjang, tetapi juga saat ini. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru International Finance Corporation (IFC) yang diterbitkan pada pertengahan Januari 2021.
Laporan bertajuk “Ctrl-Alt-Delete: A Green Reboot for Emerging Markets” tersebut mengidentifikasi 10 sektor yang dapat mendukung terciptanya lapangan pekerjaan dan sekaligus berkelanjutan di 21 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Indonesia dikelompokkan ke dalam negara East Asia and the Pacific bersama China, Filipina, dan Vietnam. Dalam analisis IFC terungkap, jika kelompok negara tersebut fokus pada investasi hijau, maka pada periode 2020-2030 berpotensi mendapat kesempatan investasi sebesar US$ 5,1 triliun; sebanyak 98,8 juta pekerjaan baru secara langsung; dan penurunan emisi gas rumah kaca (CO2e) 2.010,7 juta ton.
Hans Peter Lankes, Vice President for Economics and Private Sector Development IFC, mengatakan, COVID-19 memang telah memperlambat kehidupan sehari-hari dan perekonomian global, namun pandemi ini tidak memperlambat laju krisis iklim. “Sangat mungkin untuk memperkuat pemulihan ekonomi dari COVID-19 sambil membangun ekonomi yang lebih hijau pada saat yang sama,” kata Lankes.
Selain kelompok negara di Asia Timur dan Pasifik, analisis IFC juga dilakukan di Eropa, Asia Selatan, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Sub-sahara Afrika. Di antara kelompok itu, Asia Timur dan Pasifik menghasilkan potensi yang terbesar, baik dari sisi peluang investasi, lapangan pekerjaan, maupun penurunan emisi gas rumah kaca.
Sementara, ke-10 sektor yang dianalisis dikelompokkan ke dalam penghijauan infrastruktur energi yang ada dan akan datang, pembangunan kota cerdas iklim, dan transformasi industri padat karbon ke praktik produksi hijau. Sektor energi merupakan penggerak seluruh sektor lainnya sehingga upaya pemulihan ekonomi setelah COVID-19 harus memprioritaskan sektor ini.
Bagaimana infrastruktur energi hijau dapat berperan dalam pemulihan ekonomi akibat krisis COVID? Lebih lengkap mengenai laporan ini dapat diakses di sini.