Pandemi COVID-19 telah menerangi jalan bagi kota-kota di dunia untuk mendapatkan udara yang lebih bersih dan masa depan lebih baik. Dalam Renewables in Cities Global Status Report edisi 2021 terungkap, lebih dari 1 miliar orang di dunia tinggal di kota dengan target atau kebijakan energi terbarukan.
Jumlah kota yang telah memberlakukan sebagian atau larangan total penggunaan bahan bakar fosil pada 2020 pun melonjak lima kali lipat dibanding 2019. Namun, hal ini belum cukup untuk mencapai ambisi rendah karbon seluruh masyarakat global.
“Kita masih jauh dari apa yang dibutuhkan untuk mengekang perubahan iklim pada waktunya. Sebagian besar kota belum menemukan cara untuk mengambil tindakan ambisius, atau kekurangan kekuatan dan sumber daya untuk melakukannya,” kata Rana Adib, Direktur Eksekutif REN21, dalam keterangan resmi hari ini, Kamis (18/3/2021).
Dalam laporannya, REN21 mengungkap peran strategis kota untuk perang melawan emisi dan polusi udara. Pertama, mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan di seluruh sektor sekaligus menetapkan tenggat akhir penggunaan energi fosil di seluruh sektor. Kota punya peran krusial untuk melakukan transisi energi karena menyumbang sekitar tiga perempat konsumsi energi final global dan rumah bagi 55% lebih populasi global.
Faktor penting untuk memastikan keberhasilan strategi iklim kota adalah dengan cepat mengganti bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan di sektor pemanas dan pendingin serta transportasi. Sektor-sektor ini bertanggung jawab atas bagian terbesar dari emisi global, dan paling baik ditangani di tingkat lokal. Namun, akselerasi energi terbarukan juga harus diikuti dengan kebijakan keluar total dari energi fosil.
Adib mengatakan, “Kota-kota seperti Hamburg, San Francisco, dan Shanghai menunjukkan, semakin mereka ambisius, semakin mereka memikirkan energi terbarukan di semua sektor. Mereka memberlakukan aturan bangunan yang ketat dan kewajiban energi terbarukan. Tapi yang terpenting, mereka menetapkan tanggal akhir penggunaan gas, minyak, dan batu bara.”
Kedua, menetapkan target ambisius dan kebijakan bagi pelaku terbarukan. Ketiga, berperan sebagai fasilitator dan advokat bagi energi terbarukan. Renewables in Cities 2021 Global Status Report juga menunjukkan, selain pengurangan emisi, banyak manfaat lokal lain, mulai dari penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan lokal hingga kualitas hidup yang lebih baik dan warga yang lebih sehat, sebagaimana dikatakan Buddy Dyer, Wali Kota Orlando, Amerika Serikat.
“Transisi ke ekonomi nol karbon menghadirkan peluang pembangunan ekonomi yang luar biasa bagi Orlando dan kawasan Florida Tengah. Beberapa di antaranya mulai kita lihat merangsang ekonomi lokal kita, meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi dampak lingkungan, dan menciptakan pekerjaan berupah tinggi yang berarti untuk penduduk kami,” kata Dyer.