Biaya sosial dan ekonomi akibat COVID-19 terus meningkat sejak awal pandemi hingga kini, sementara di saat yang sama, ekonomi global terguncang dan mengakibatkan hilangnya ratusan juta pekerjaan. Berdasarkan Global Recovery Observatory, 50 negara terbesar di dunia telah mengumumkan anggaran pemulihan sebanyak US$ 14,6 triliun selama 2020.
Dari jumlah ini, US$ 1,9 triliun atau 13% adalah tipe pemulihan jangka panjang dan dari persentase itu, hanya 18% yang merupakan inisiatif pemulihan hijau. Laporan bertajuk “Are We Building Back Better? Evidence from 2020 and Pathways for Inclusive Green Recovery Spending” tersebut menyerukan kepada pemerintah untuk berinvestasi secara berkelanjutan dan mengatasi ketidaksetaraan.
Brian O’Callaghan, lead researcher dari Oxford University Economic Recovery Project dan penulis laporan tersebut mengatakan, sejumlah negara terkemuka memang telah melakukan langkah positif menuju pemulihan COVID-19 yang berkelanjutan. “Dunia sejauh ini gagal memenuhi aspirasi untuk membangun kembali dengan lebih baik. Namun kesempatan belum berakhir. Pemerintah dapat menggunakan momen ini untuk mengamankan ekonomi dan lingkungan.”
Cameron Hepburn, profesor ekonomi lingkungan Oxford, mengatakan, laporan ini merupakan peringatan. Data Global Recovery Observatory menunjukkan bahwa kita belum membangun kembali lebih baik. “Kita tahu pemulihan hijau akan menjadi kemenangan bagi ekonomi dan iklim, kita harus melanjutkannya.”
Global Recovery Observatory adalah data dari seluruh pengeluaran pemerintah terkait COVID-19 di 50 negara terbesar. Ada lebih dari 3.500 kebijakan per Februari 2021 dan melacak potensi dampak kebijakan anggaran COVID-19 terhadap lingkungan (iklim, alam, polusi), sosial, dan ekonomi.
Laporan yang dipimpin oleh Oxford dan UN Environment Programme (UNEP) ini juga mengidentifikasi lima bidang kebijakan hijau utama yang dapat memberi keuntungan ekonomi untuk pemulihan yang kuat. Energi hijau, transportasi hijau, bangunan hijau dan efisiensi energi, modal alam, dan penelitian pengembangan hijau.
Mengutip laporan tersebut, “Dengan meningkatkan ketidakstabilan iklim, meningkatnya ketimpangan, dan memburuknya kemiskinan global (World Bank, 2021), sangat penting bagi pemerintah untuk membangun kembali dengan pemulihan hijau dan inklusif.”