Platform fans K-pop ‘Kpop4Planet’ mengedarkan petisi berisi permintaan agar Tokopedia memakai 100% energi terbarukan pada 2030. Dalam petisi daring itu, Kpop4Planet juga mendorong Tokopedia secara terbuka mengungkap jejak karbon dalam bisnisnya.
Penyebarluasan petisi daring bertajuk “Tokopedia 4 Bumi” (Tokopedia untuk Bumi) bermula dari perkiraan emisi karbon yang tinggi di pusat data-pusat data Tokopedia. “Daya yang dikonsumsi oleh pusat data terus meningkat di Indonesia. Kita dapat mempercepat transisi energi jika perusahaan teknologi lokal berjanji memperluas penggunaan energi terbarukan,” ujar Nurul Sarifah, perwakilan dari Kpop4Planet.
Selain meminta Tokopedia memakai 100% energi terbarukan dan secara terbuka mengungkap jejak karbon bisnisnya, Kpop4Planet juga mendorong e-commerce itu untuk menetapkan rencana dekarbonisasi jangka panjang. Secara khusus, Kpop4Planet mendesak rencana dekarbonisasi Tokopedia agar sesuai dengan standar internasional. Misalnya Kesepakatan Paris.
Pusat data tak hanya dimiliki Tokopedia. Setiap perusahaan e-commerce memiliki sejumlah pusat data yang terpencar. Bahkan menyebar hingga ke beberapa negara. Di sanalah perusahaan menempatkan server komputer berjejaring. Server mampu menyimpan dan mendistribusikan berbagai data dalam volume yang besar.
Dalam laporan “The Emerging Indonesian Data Center Market and Energy Efficiency Opportunities” yang diterbitkan pada April 2017, Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pusat data di Indonesia memakai 2%-3% dari keseluruhan penggunaan listrik nasional pada 2017. Sementara dalam skala global, pusat data diprediksi berkontribusi sebesar 2,5% dari keseluruhan pemakaian listrik sedunia pada 2020. ADB belum menerbitkan laporan serupa sesudah 2017.
Petisi “Tokopedia 4 Bumi” dimulai pada 21 April 2021. Petisi diharapkan dapat mencapai 1.000 tanda tangan saat ditutup pada 5 Juni 2021, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.